Selasa, 06 Maret 2012

Gulir Waktu Sang Penguasa

Sehari, seminggu, sebulan…

Eforia gempita pemimpin anyar masih bergema di negeri ini

Seorang pemimpin konon maju terpilih lewat jalur paling demokratis sepanjang sejarah reformasi

Sosok panutan harapan bangsa nan digadang-gadang tampan, pandai pun santun


Seminggu, sebulan, setahun…


Impian rakyat kan kiprah sang pemimpin membumbung tinggi

Nantikan gebrakan anyar membawa perubahan nan rancak tuk kesejahteraan bangsa

Terciptanya negeri adil makmur, gemah ripah loh jinawi tuk segenap penghuninya hingga pelosok tanah air


Sebulan, setahun, sepancawarsa…


Genap satu masa kepemimpinan sang bapak negara

Tak terlihat jua kemakmuran nyata terasakan merata tuk bangsa ini

Hanya polesan citra kian gemerlap membuatnya melaju kembali


Setahun, sepancawarsa, sewindu…

Negeri kian carut marut bak tak lagi berwujud tuk sebuah bangsa besar

Pundi-pundi penguasa sang pelayan rakyat kian tambun seakan berlomba adu gelembung tumpukan harta

Para jelata kian terabaikan hingga perjuangkan hidup dengan segala cara


Sepancawarsa, sewindu, sedasawarsa…

Gebyar kemewahan para wakil rakyat dikitari ragam kekerasan dan penderitaan kaum yang diwakilkan

Sang tokoh pemimpin bangsa coba tuk tetap santun dengan tutur penghiburan diri, sibuk lantunkan nada demi nada dunianya sendiri, dari tahta di istana pasir yang kian rapuh diterjang gemuruh pertikaian dan rongrongan para punakawan pun hamba sahaya yang tak lagi patuh, tak lagi santun, sedang kawan sekontrakan dulu tak lagi berjalan beriring, berpaling tuk bangun singgasana sendiri

Sepi terasa menggayut di tengah riuh badai yang menghantam, ancaman kesunyian kian mencekam, kembali lahirkan senandung sedih, suarakan rintihan kalbu yang kian perih dan jeritan hati tuk tak ditinggalkan, harapkan belas kasih masih tersisa untuknya nikmati tampuk kuasa hingga penghujung waktu


Sedasawarsa…

Menanti kisah apa kan tertoreh di penutup dasawarsa tatkala genap satu dekade yang sarat dengan tanya, akankah lingkaran dinasti mampu lanjutkan citra di akhir penanda sebuah kuasa?

Ataukah rakyat harus kian lama merajut khayalan semu, bergumul dengan kegetiran hidup?

Mengulur waktu saksikan babak demi babak drama keterpurukan yang tak berkesudahan


-PriMora Harahap-

Maret 2012

lahir dari sebuah keprihatinan akan kondisi bangsa ini