Bak Republik Sinetron…
Ketika para penguasa asik berlakon
Mainkan peran penuh gurau dan canda
Hingga rintih curahan hati memohon permakluman
Bagai Republik Dagelan…
Sarat tingkah kocak para wakil rakyat
Dan ruang sidangpun tak lagi sakral
Riuh dengan cemooh dan gelak tawa
Laiknya Republik Pinokio…
Tatkala dusta tlah menjadi budaya
Kebohongan ditutup dengan kebohongan
Seakan lupa dosa yang merongrong
Laksana Republik Feodal…
Saat sang pimpinan sibuk membangun dinasti
Nan megah dan diagungkan para hamba sahaya
Seraya berharap dielukan penjuru bumi
Tak ubahnya Republik Preman...
Disaat mafia, makelar, calo, centeng hingga preman merajalela
Aparat tak berdaya hentikan kekerasan dan hukum rimba
Uanglah kini yang kuasa di atas segalanya
Sebuah Republik Acak Kadut…
Buah dari kolaborasi nan indah
Republik Sinetron, Republik Dagelan, Republik Pinokio, Republik Feodal dan Republik Preman
Lahirkan negara yang carut marut
Hanyalah Republik Semu…
Sakralkan citra dan citra semata
Citra yang hanya sekedar gambaran dan bayangan
Rakyatpun tergugu, adakah republik ini masih berwujud ???
-PriMora Harahap-
Jakarta, Feb 2012
lahir dari sebuah keprihatinan akan kondisi bangsa dan negara yang kian semrawut.
note:
diunggah dan dimuat juga pada blog PriMora Harahap di Kompasiana (Kompas.com) dan blog Detik (detik.com)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar