Kau tutup tahun dengan dentuman senjata perenggut nyawa
tahunpun kembali kau buka dengan bombardir mesiu pemusnah masal
begitu banyak raga bergelimpang dari jiwa yang teregang di
Biadab! teramat biadab!
genosida tengah berjalan
pemusnahan sebuah bangsa sedang digelar
Ironis ! sungguh ironis !
saksikan dunia hanya dapat bersedih
terpana tak berdaya, tanpa resolusi berarti
Bahkan upaya penyelamatan krisis ekonomi
tlah sita perhatian seluruh penduduk bumi
sibukkan dunia lebih dari ini
Apa yang kau cari,
jerit tangis & ratapan pilu mereka tak jua kau hiraukan
kecaman warga seluruh dunia tak pula kau perdulikan
aaah… aku lupa…
tidak… tentu tidak seantero dunia…
dukungan karib negara adidaya tlah membuatmu pongah merasa berjaya
Apa sesungguhnya yang kau cari,
adakah ini hanya sekedar eksistensi wilayah?
ataukah kedigdayaanmu yang kau harap tertoreh dalam sejarah kemanusiaan?
Oooh… ada lagi kudengar…
sebuah pertaruhan tampuk kekuasaan elit politikmu yang sedang diperebutkan?
hingga kau perlukan sebuah permainan politik pencitraan di atas derita Palestina?
Nista… alangkah nista…
kau korbankan beratus bahkan beribu nyawa hanya demi kekuasaan
akankah kau akhiri bila semua tlah punah… musnah…
Betapa orang-orang tak berdosa
kau hantui rasa ketakutan mendalam
hadirnya mesin pembinasa
Lupakah kau akan rasa takut itu?
yang tlah pernah menghantui bangsamu?
saat kematian bergayut di udara yang terhirup?
Lupakah kau betapa dunia tlah mencatat cerita suram di masa silam?
bagaimana pedih perihnya leluhurmu menanggung derita?
tatkala Nazi memusnahkan bangsamu atas nama pemurnian ras?
Akankah kau ulangi sejarah kelam itu?
inikah bentuk kompensasi atas ketidakberdayaanmu di masa lalu?
ataukah keangkuhanmu akan sebuah pengakuan?
Apa yang kau cari,
sadarkah kau sebagian besar korbanmu adalah mereka yang tak berdaya?
terbayangkah olehmu berapa banyak keluarga tlah tercerai berai?
-PriMora Harahap-
12 Jan 2009
note:
dipostingkan juga di Detik blog (Detik.com) pada kategori seni-budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar